Sunday, January 21, 2007

Hikmah Penyembelihan Hewan secara Islami

Penelitian Professor Schultz dan Dr. Hazim dari Universitas Jerman melakukan percobaan dengan menggunakan Electroencephalograph (EEG) dan electrocardiogram (ECG) membuktikan proses pembunuhan hewan dengan antar metode halal dan barat.

Metode Penelitian :

  1. Beberapa elektroda ditanam melalui pembedahan dengan berbagai titik yang berbeda dari kepala hewan dan menyentuh permukaan otak.
  2. Hewan-hewan tersebut dibiarkan untuk melalui proses pemulihan setelah pembedahan selama beberapa minggu.
  3. Beberapa hewan disembelih dengan cepat, menyembelih dengan pisau yang tajam pada leher dengan memotong pembuluh vena dan nadi carotid. (Metode Halal)
  4. Beberapa hewan dibunuh dengan pistol kejut (Metode Barat)
  5. Selama eksperimen, EEG dan ECG di semua binatang digunakan untuk merekam kondisi dari jantung dan otak sepanjang keadaan penyembelihan dan penembakan.

Hasil penelitian :

Metode Halal

  1. Tiga detik pertama setelah penyembelihan dengan metode halal pada EEG tidak terdapat perubahan dari sebelum penyembelihan. Hal ini menandakan bahwa hewan tidak merasakan sakit akibat pemotongan leher.
  2. Setelah 3 detik tersebut EEG memperlihatkan kondisi pingsan dari hewan tersebut karena kehilangan banyak darah dari tubuhnya.
  3. Setelah 6 detik. EEG menyentuh level 0, yang menandakan tidak merasakan sakit.
  4. Ketika level 0 sudah tercapai, jantung masih bekerja dan tulang belakang melakukan reflek yang menyebabkan darah keluar dari tubuh. Hal inilah yang menyebabkan daging menjadi higenis (sehat) untuk dikonsumsi.

Metode Barat

  1. Setelah penembakan, hewan tampak tidak sadar.
  2. EEG memperlihatkan sakit setelah penembakan tersebut.
  3. Setelah penyetruman jantung berhenti berdetak, hal ini menyebabkan banyak darah yang masih tersimpan dalam tubuh. Sehingga tidak layak dikonsumsi.
Penelitian diatas menunjukkan pembunuhan hewan dengan metode Halal (Islam) lebih baik daripada metode barat dengan menghasilkan daging yang lebih higenis. Selain itu penelitian ini mementahkan pendapat para pembela hak asasi hewan bahwa Islam telah show off(pamer) praktek barbar pada saat hari Idul Adha dengan menumpahkan darah hewan sebanyak-banyaknya dan membuat hewan tersakiti. Menurut mereka metode barat lebih humanis dari metode halal. Konon cara mereka dapat mengurangi rasa sakit pada hewan. Justru dengan metode barat hewan tersakiti.

Islam sebagai agama syamil dan kamil telah mengajarkan bagaimana cara penyembelihan hewan yang benar.

“Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada sesuatu. Oleh karena itu jika kamu membunuh, maka perbaikilah cara membunuhnya, dan apabila kamu menyembelih maka perbaikilah cara menyembelihnya dan tajamkanlah pisaunya serta mudahkanlah penyembelihannya itu.” (Riwayat Muslim)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa ada seorang yang membaringkan seekor kambing sambil ia mengasah pisaunya, maka kata Nabi:

“Apakah kamu akan membunuhnya, sesudah dia menjadi bangkai? Mengapa tidak kamu asah pisaumu itu sebelum binatang tersebut kamu baringkan?”

(Riwayat Hakim)

Makanan yang halal lebih banyak jumlahnya daripada yang haram. Mengapa malah mencari yang haram ?

Moslem Student Organization - University of Miami

No comments: